➷Ale Writer
WELCOME BACK
GUYS..
Gimana nih?
Masih kepo sama Tari Topeng ga? Up to the next, and then i’ll posted bout Nilai
Estetika nih, b4hand apa nih pendapat kalian tentang artikel-artikel yang ada
di Blog Kalih Njagi? Ayo dong Comment, Show ur opinion.. Para Author juga
seneng ko if u show ur opinion bout all acticle in here. Dan yang udah Reading thancieee banget ya udah menghargai dan
melihat hasil kerja kami. We Love u guys
Lost of love and
affection, Ale💖
Menilai Nilai Estetika dari Tari Topeng
Cirebon

Apa itu Topeng?
Topeng
merupakan benda yang dipakai di atas wajah. Pada umumnya topeng dipakai untuk
mengiringi musik kesenian daerah yang melambangkan nilai-nilai penghormatan,
sesembahan atau memperjelas watak serta karakter dalam mengiringi kesenian.
Topeng telah ada di Indonesia sejak zaman prasejarah. Secara luas digunakan
dalam tari topeng yang menjadi bagian dari upacara adat atau penceritaan
kembali cerita-cerita kuno dari para leluhur.
Apa
saja Hakikat Tari?
Seni tari adalah seni yang
menggunakan gerakan tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu
tertentu untuk keperluan mengungkapkan perasaan, maksud
danpikiran. Tarian merupakan perpaduan dari beberapa unsur yaitu
raga, irama, dan rasa.
Topeng telah menjadi salah satu bentuk ekspresi paling tua yang
pernah diciptakan peradaban manusia. Pada sebagian besar masyarakat dunia,
topeng memegang peranan penting dalam berbagai sisi kehidupan yang menyimpan
nilai-nilai magis dan suci. Pada masa modern saat ini topeng merupakan salah
satu bentuk karya seni tinggi. Tidak hanya karena keindahan estetis yang
dimilikinya, namun sisi misteri yang tersimpan pada raut wajah topeng tetap
mampu memancarkan kekuatan magis yang sulit diterjemahkan dengan bahasa logika.
Sama halnya dengan topeng
Cirebon Jawa barat, terbuat dari kayu hasil bumi hutan Cirebon seperti kayu
pule dan kayu sengon yang memiliki kriteria lunak dalam pengerjaannya awet dan
kuat, akan tetapi harus membutuhkan ketekunan, ketelitian yang tepat, serta
waktu yang cukup dalam proses penciptaannya. Secara turun temurun kerajianan
khas topeng Cirebon yang merupakan hasil kebudayaan Kota Cirebon tidak hanaya
dipandang sebagai kedok, topeng atau penutup wajah. Sejarah menunjukkan
kemunculan seni karya Topeng Cirebon di mulai pada masa kesultanan Cirebon yang
bermuatan seni bernafaskan ajaran agama islam dan dipergunakan untuk
kepentingan dakwah.
Menurut
literatur, Topeng Cirebon merupakan gambaran sangat puitik mengenai hadirnya
alam semesta serta umat manusia. Sang Hyang Tunggal yang merupakan ketunggalan
mutlak tanpa pembedaan, berubah menjadi keanekaan relatif yang sangan
berbeda-beda sifatnya.
Topeng Cirebon pada awalnya berpusat di Keraton-keraton, kini tersebar di lingkungan rakyat petani pedesaan. Dan seperti umumnya kesenian rakyat, maka Topeng Cirebon dengan cepat mengalami transformasi. Proses transformasi itu berakhir dengan keadaan yang terjadi pada saat ini, yakni berkembangnya berbagai gaya Topeng Cirebon seperti, Losari, Selangit, Kalianyar, Kreo, Palimanan serta berkembang di pelosok-pelosok Kecamatan Klangenan, Plumbon, serta Arjawinangun.
Topeng Cirebon pada awalnya berpusat di Keraton-keraton, kini tersebar di lingkungan rakyat petani pedesaan. Dan seperti umumnya kesenian rakyat, maka Topeng Cirebon dengan cepat mengalami transformasi. Proses transformasi itu berakhir dengan keadaan yang terjadi pada saat ini, yakni berkembangnya berbagai gaya Topeng Cirebon seperti, Losari, Selangit, Kalianyar, Kreo, Palimanan serta berkembang di pelosok-pelosok Kecamatan Klangenan, Plumbon, serta Arjawinangun.
Topeng
Cirebon dikenal sebagai Panca Wanda (Lima Rupa) yang merupakan alat bantu
Tarian Topeng Cirebon. Berdasarkan kepercayaan dari sejarah dan budaya Cirebon,
Topeng Babakan Lima Wanda memiliki fakta-fakta yang dapat diukur dengan
pendekatan spiritual dan sifat-sifat manusia di Cirebon, sehingga di dalamnya
memiliki muatan makna keilmuan yang dimiliki oleh peradaban budaya asli Cerebon.
Implementasi nyata yang
dikembnagkan dalam dimensi Topeng Cirebon yang dikomunikasikan kepada
masyarakat adalah dengan menggunakan media pendukung seperti, olah gerak tubuh
secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu, diiringi oleh
tetabuhan atau bunyi-bunyian, dan disebut musik sebagai pengiring gerakan
penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Ekspresi tari yang
terbalut dengan karakter penokohan topeng menjadi alat utama komunikasi untuk
menyampaikan pesan sakral dan yang mampu menjiwai diseluruh benak para penikmat
seni olah gerak ini.
Rekontruksi Topeng
Cirebon dilihat dari kacamata sejarah dan budaya, tidak terlepas dari unsur
kesenian tari. Dapat dipastikan bahwa, serpihan-serpihan tarian yang saat ini
ada dan dipadukan dengan konteks budaya munculnya tarian tersebut. Konteks
budaya Topeng Cirebon tentu tidak dapat dikembalikan pada budaya Cirebon
sendiri yang sekarang. Artinya gerakan tari bermuatan dari unsur karakter
penokohan yang terdapat dalam penjiwaan bentuk topeng tersebut sehingga, simbol
yang memadukan unsur tari dan seni musiknya tidak terlepas dari dimensi
keharmonisasian wajah topeng yang di komunikasikan kepada publik diatas pentas
seni khasa kecirebonan.
Tari Topeng Cirebon
adalah tarian ritual yang amat sakral. Bukanlah hiasan, tontonan maupun hiburan
rakyat, berdasarkan catatan kitab-kitab lama seperti Babatan Jawa menjelaskan
dimana ketika seni tari di pertunjukanan didalam ruang terbatas yang disaksikan
saudara-saudara perempuannya kalangan bangsawan kerajaan, dan untuk menarikan
topeng ini diperlukan laku puasa, pantang, semedi, yang sampai sekarang ini
masih dipatuhi oleh para dalang topeng di daerah Cirebon.
Sejak terciptanya Tari
Topeng Cirebon, dimasa lalu menjadi salah satu tarian yang sangat langka,
karena Seni tari ini adalah warisan pada zaman Kerajaan Cirebon yang sering
dipentaskan di kerajaan, Penari dan penabuh gamelan hidup berkecukupan karena ditanggung
oleh kalangan bangsawan atau kerajaan.
Namun, di zaman
modernisassi saat ini, kesenian khas kota Cirebon terwariskan secara alamian
dan turun temurun, sehingga kekayaan budaya dari seni tari topeng Cirebon,
mampu membangun sistem ekonomi kelompok seni yang telah menguasai seni
keceribonan secara menyeluruh dan diperkuat dengan tingginya kesadaran, akan
menjunjung harkat, derajat serta martaban dari peradaban seni budaya lokal khas
Cirebon. Hingga kini seni Tari Topeng Cirebon mulai dikenal diseluruh penjuru
tanah Pasundan, khususnya wilayah Utara Jawa Barat. Pengembangan seni budaya
terus digiatkan oleh sinergi berkuatan dari Pemerindah Daerah (pemda) Kota
Cirebon (Agus Sukmadi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar