Sebanyak enam jenis tarian disajikan secara bergantian. Mulai dari tari kusuma bangsa, kolo krido, bujang ganong, bedaya temanten, jaran kepang Boyolali dan tari topeng ireng. Siswa yang tergabung dalam Duta Seni dan Misi Kebudayaan Pelajar ini, telah melewati proses seleksi yang cukup panjang.
Tari topeng ireng yang menjadi andalan wisata budaya Boyolali, tidak seperti tari tradisional lain yang berfokus pada topeng. Namun, ini merupakan singkatan dari toto lempeng, iromo kenceng, yang dalam bahasa Indonesia berarti pola tarian yang baik dan power yang dikeluarkan dari perlengkapan dan karakter sang penari.
"Oh ya filosofi dari topeng ireng itu sendiri adalah menggambarkan semangat gotong royong, terutama masyarakat lereng gunung merapi merbabu di dalam menjaga, membangun, dan menggali kekayaan, keamanan, kesuburan, serta ketentraman masyarakat," kata Siwil pelatih tari asal Boyolali, dalam keterangannya kepada iNews.id, Kamis (16/7/2018).
Menurut Rifqi Nur Adli, anggota Duta Seni dan Misi Kebudayaan Pelajar Boyolali, dalam setiap penampilan, para penari diwajibkan mendalami karakter yang mereka perankan masing-masing. Hal ini tentunya telah mereka pelajari selama masa karantina berlangsung. Untuk menambah kemeriahan penampilan tari topeng ireng, para penari pun mengajak penonton untuk ikut berjoged bersama.
Sebelum kegiatan berlangsung, lanjut Rifqi, penari telah berlatih selama empat bulan untuk mempersiapkan penampilan tersebut.
"Lalu kami juga sudah latihan selama empat bulan. Selama empat bulan itu, kami selalu digembleng di fisik dan pemantapan tarian. Agar tarian yang kita bawakan untuk di negara ini berhasil dan sukses," ucapnya.
Alhasil, penonton pun sangat antusias menyaksikan tari tradisional khas Boyolali yang ditampilkan di depan museum kesenian anak internasional, Norwegia. Langkah promosi Pemkab Boyolali dinilai cukup efektif oleh Marketing Head MNC Travel.
"Salah satunya adalah wisata budaya. Indonesia terkenal akan wisata budayanya yang beragam dan kita bisa eksplor budaya Indonesia, seperti yang dilakukan oleh Boyolali sendiri. Dan, ini bisa meng-grab wisatawan mancanegara untuk bisa datang ke Indonesia," tutur Diana Ring, Marketing Head MNC Travel saat diwawancarai MNC Media, belum lama ini.
Selain Norwegia, peserta Duta Seni dan Misi Kebudayaan ini pun tampil di negara Scandinavia lain, seperti Swedia dan Denmark. Lawatan ini tentunya untuk mendukung dan memajukkan pariwisata Boyolali.
"Ya, kita tujuannya untuk mem-branding Kota Boyolali supaya Boyolali go international. Bisa dikenal, jadi bisa menjadikan Boyolali lebih mendunia. Kita sudah ketujuh kalinya untuk setiap tahun mengirim anak-anak pelajar ke setiap negara," kata ketua tim Boyolali.
Sementara Bupati Boyolali Seno Samudro menambahkan, bukan kali pertama dirinya mengadakan event yang besar di luar negeri. Tentunya event-event yang diselenggarakan dikemas secara profesional.
“Mungkin pengalaman saya yang tinggal di luar negeri cukup lama, sehingga saya sering menyelenggarakan atau ikut dalam event-event sekelas ini. Sehingga ketika saya jadi bupati, ya tinggal saya anggarkan dari Dinas Kebudayaan di sini langsung mengirimkan seluruh penduduknya untuk kepentingan Boyolali itu sendiri. Juga untuk kepentingan siswa itu sendiri, sehingga banyak sekali manfaat dari program ini jika dikemas dengan profesional,” tuturnya.
Lebih lanjut, Seno mengatakan jika sudah enam kali berturut-turut ikut pergelaran Festival Indonesia di Eropa, baik Kanada, Amerika, Asia, dan Eropa.
"Kita rutin selama enam tahun dan ini momen cukup penting. Tidak ada salahnya Kabupaten Boyolali berpartisipasi di level dunia. Karena kita bisa memperkenalkan budaya kita dalam hal ini adalah tari ke seluruh penjuru dunia. Kenapa tari, karena bersifat universal dan tidak membutuhkan kata-kata. Hanya dengan gerakan sudah sedikit mempersonifikasikan budaya Indonesia,” ucapnya.
Sumber:https://www.inews.id/travel/destinasi/kenalkan-tari-topeng-ireng-di-norwegia-popularitas-boyolali-mendunia
dipublikasikan oleh: Annah Triyana Dewi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar