➷Ale Writer
Hoho wanna XOXO u buddies! Welcome to my first posting. Yaps ini postingan pertama dari Ale wish u enjoy this content yap guys..
Lost of love and affection, Ale💖
Pengertian Tari Tradisional

Seni adalah pengalaman dalam bentuk medium
indrawi yang menarik dan di tata dengan rapi, yang di wujudkan untuk di
komunikasikan dan di renungkan. Seni adalah karya manusia yang dapat
menimbulkan rasa senang dalam rohani kita.
Menurut Herbert Read “seni adalah suatu usaha
untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Bentuk yang demikian itu
memuaskan kesadaran keindahan kita dan rasa indah ini terpenuhi bila kita
menemukan kesatuan atau harmoni dari hubungan bentuk-bentuk yang kita amati
itu”.
Keindahan adalah sesuatu yng dapat menimbulkan rasa senang dan
seni adalah
keindahan.
Tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang
memiliki media ungkap atau substansi gerak, dan gerak yang terungkap adalah
gerak manusia. Gerak- gerak dalam tari bukanlah gerak realistis atau gerak
keseharian, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif.
Gerak ekspresif ialah gerak yang indah, yang
bisa menggetarkan perasaan manusia.Gerak yang di stilir mengandung ritme
tertentu,yang dapat memberikan kepuasan batin manusia. Gerak yang indah bukan
hanya gerak-gerak yang halus saja, tetapi gerak-gerak yang kasar, keras, kuat,
penuh dengan tekanan-tekanan, serta gerak anehpun dapat merupakan gerak yang
indah. Gerak merupakan elemen pertama dalam tari, maka ritme merupakan elemen
kedua yang juga sangat penting dalam tari.
Soedarsono mengetengahkan sebuah definisi
“Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang di ungkapkan dengan gerak-gerak ritmis
yang indah. untuk menghasilkan gerak yang indah membutuhkan proses pengolahan
atau penggarapan terlebih dahulu, pengolahan unsur keindahannya bersipat stilatif
dan distortif.”
1.Gerak Stilatif yaitu: gerak yang telah
mengalami proses pengolahan (penghalusan) yang mengarah pada
benuk-bentuk yang indah.
2.Gerak Distorsif yaitu: pengolahan gerak
melalui proses perombakan dari aslinya dan merupakan salah satu proses stilasi.
Dari hasil pengolahan gerak yang telah
mengalami stilasi dan distorsi lahirlah dua jenis gerak tari yaitu, gerak murni
(pure movement) dan gerak maknawi.
1.Gerak murni : dalam pengolahannya tidak
mempertimbangkan suatu pengertian tertentu, yang dipentingkan factor keindahan
gerak saja.
2.Gerak maknawi : dalam pengolahannya
mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu, disamping keindahannya. Gerak
maknawi di sebut juga gerak Gesture, bersifat menirukan (imitative dan
mimitif).
a. Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan alam.
b. Mimitif adalah gerak peniruan dari gerak-gerik manusia.
Tari merupakan komposisi gerak, berdasarkan bentuknya ada 2
jenis tari yaitu :
1.Tari Representasional yaitu tari yang menggambarkan sesuatu
secara jelas. Tari bersumber pada kehidupan sehari-hari.
Contoh: Tari perang, tari tani dll.
2.Tari Non Representasional yaitu tari yang idak menggambarkan
sesuatu, menekankan pada keindahan gerak
semata.
Keindahan dalam seni tari tidak hanya pada gerak
tubuh, untuk keutuhannya memerlukan dukungan seni lain sebagai kelengkapan
seperti: busana, rias, property, musik, tata pentas, drama dan sastra. Sehingga
seni tari menjadi bentuk seni yang komplek, yang mengandung beberapa macam
unsur seni.
Sejarah Tari Tradisional
Kita mengenal banyak jenis Tari, namun tahukah
anda bagaimana perjalanan sejarah dari tari tersebut hingga berkembang menjadi
saat ini ?, Berikut uraian singkat tentang perkembangan tari tersebut :
·
Zaman
prasejarah adalah zaman sebelum
lahirnya kerajaan di Indonesia.Wujud dan bentuk tariannya cendrung menirukan
gerak alam lingkungannya yang bersifat imitatif. Sebagai contoh menirukan
binatang yang akan diburu, pemujaan, dan penyembuhan penyakit.
·
Zaman
Indonesia Hindu, seni tari mulai
digarap dan banyak dipengaruhi oleh kebudayaan dari India.Beberapa jenis tari
pada zaman Indonesia Hindu,seperti tari-tarian adat dan keagamaan berhasil
disempurnakan menjadi tarian yang mempunyai nilai artistik yang tinggi.Sebagai
contoh,Wayang Wong,Klana Topeng,Dramatari Topeng,dan Wayang Topeng.
·
Zaman
Indonesia Islam, seni tari mengalami
kejayaan penggarapannya di lingkungan keraton,yaitu di Kasunanan dan
Kasultanan.Kedua kerajaan tersebut mengembangkan identitasnya yang akhirnya
muncul menjadi dua jenis tari,yaitu Kasunanan (Bedaya Ketawang, Serimpi,
Gamyong, Wayang Wong, dan Langendriyan), dan Kasultanan (Tari Merak, Joget
Mataram, Bedaya Semang, dan Langen Mandrawanara).
·
Zaman
Penjajah, tari-tarian
mengalami kesuraman sebab dalam suasana penjajahan. Untuk mengangkat semangat
kepahlawanan akibat penjajahan muncul jenis tari Pejuang, Prajuritan,
Bondoyudo, dan Prawiroguna.
·
Zaman
Setelah Merdeka sampai Sekarang, perkembangan seni tari kembali mulai difungsikan, yaitu untuk
upacara keagamaan dan untuk hiburan.
Fungsi Tari Tradisional
Fungsi dan Peranan Seni Tari Sebagai suatu
kegiatan, seni tari memiliki beberapa fungsi, yaitu seni tari sebagai sarana
upacara, seni tari sebagai hiburan, seni tari sebagai media pergaulan, seni
tari sebagai penyaluran terapi, seni tari sebagai media pendidikan, seni tari
sebagai pertunjukkan, dan seni tari sebagai media katarsis. (Wardhana, 1990 :
21-36).
1. Seni tari sebagai sarana upacara.
Tari dapat digunakan sebagai sarana upacara. Jenis tari ini
banyak macamnya, seperti tari untuk upacara keagamaan dan upacara penting dalam
kehidupan manusia.
2. Seni tari sebagai hiburan.
Tari sebagai hiburan harus bervariasi sehingga
tidak menjemukan dan menjenuhkan. Oleh karena itu, jenis ini menggunakan
tema-tema yang sederhana, tidak muluk-muluk, diiringi lagu yang enak dan
mengasyikkan. Kostum dan tata panggungnya dipersiapkan dengan cara yang
menarik.
3.Seni tari sebagai penyaluran terapi.
Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk
penyandang cacat fisik atau cacat mental. Penyalurannya dapat dilakukan secara
langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna
rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental. Bagi masyarakat
timur, jenis tarian ini pantangan kerena perasaan iba atau tak sampai hati.
4. Seni tari sebagai media pendidikan
Kegiatan tari dapat dijadikan media
pendidikan, seperti mendidik anak untuk bersikap dewasa dan menghindari tingkah
laku yang menyimpang. Nilai-nilai keindahan dan keluhuran pada seni tari dapat mengasah
perasaan seseorang.
5. Seni tari sebagai media pergaulan.
Seni tari adalah kolektif, artinya penggarapan
tari melibatkan beberapa orang. Oleh karena itu, kegiatan tari dapat berfungsi
sebagai sarana pergaulan. Kegiatan tari, seperti latihan tari yang rutin atau
pementasan tari bersama, adalah sarana pergaulan yang baik.
6. Seni tari sebagai media pertunjukkan.
Tari bukan hanya sarana upacara atau hiburan, tari juga bisa
berfungsi sebagai pertunjukkan yang sengaja digarap untuk dipertontonkan. Tari
ini biasanya dipersiapkan dengan baik, mulai dari latihan hingga pementasan,
diteliti dengan penuh perhitungan. Tari yang dipentaskan, lebih menitikberatkan
pada segi artistiknya, penggarapan koreografi yang mantap, mengandung ide-ide,
interprestasi, konsepsional serta memiliki tema dan tujuan.
7. Seni tari sebagai media katarsis
Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media
katarsis lebih mudah dilaksanakan oleh orang yang telah mencapai taraf atas,
dalam penghayatan seni.
Ragam Gerak Tari Tradisional
Tubuh kita terdiri dari bagian-bagian anggota tubuh, antara
lain:
1. Kepala, gerak kepala antara lain:
Gedeg, anggut, coklek, gibas dll .
2. Gerak Bahu :
Kereg.
3. Gerak Tangan;
Seblak, Gebyok, Kebyak, ridong, tangkis,
pukul, sabet, tawing, ukel karno, ulap-ulap dll
Sikap tangan dalam menari:
Ngepal, Ngithing, Nyekiting, Ngruji, baya mangap,
nyempurit, ngontho baskoro dll.
4. Gerak Tubuh
Ogeg, goyang, oyog dll biasanya menyesuaikan gerak tangan, kaki
dan kepala.
5. Gerak Kaki:
Srisig: lari sambil njinjit
Kenser: Jalan ngesot ke samping kiri/ kanan
Trecet : Lari posisi hadap depan dan ke aran samping
Lumaksana berfariasi: lampah 3, sigsak, loncat dll
Sikap kaki : Posisi mendhak, badan ke arah depan, paha di buka, kaki napak
dan ibu jari melentik, bentuk kaki membentuk huruf T atau huruf V.
Unsur Elemen dan Komposisi Tari Tradisional
Elemen pokok tari adalah gerak. Rodolf laban
pakar tari kreatif menyatakan bahwa gerak merupakan fungsional dari body (gerak
bagian kepala, badan, tangan dan kaki), space ( ruang gerak yang terdiri dari
level, jarak atau tingkatan gerak), time ( berhubungan dengan durasi gerak,
perubahan sikap, posisi, dan kedudukan), dynamic (kualitas gerak menyangkut
kuat, lemah, elastis dan penekanan gerakan).
A.Ruang
Jika Kmu melakukan gerakan di tempat tanpa berdiri berarti melakukan gerak di ruang pribadi, sedangkan jika kamu bergerak berpindah tempat maka kamu melakukan gerak diruang umum. Gerak di ruang dapat dilakukan sendiri, berpasangan atau berkelompok.
B. Waktu
Setiap gerak yang dilakukan membutuhkan waktu baik gerak estesis maupun gerak fungsional. Gerak fungsional seperti berjalan menuju ke tempat umum tentu membutuhkan waktu. Jika jarak yang ditempuh dekat maka waktu yang dibutuhkab lebih sedikit dibandingkan dengan jarak yang jauh. jika jarak yang jauh ingin sama cepat nya dengan jarak yang dekat tiba ditempat, maka gerak yanf dilakukan haruslah memiliki kecepatan 2 atau 3 kali dari jarak yang dekat. perbedaan cepat atau lambat gerak berhubungan dengan tempo. Jadi tempo merupakan cepat atau lambatnya gerak yang dilakukan.
C. Tenaga
Penggunaan tenaga dalamgerak tari meliputi : 1.intesitas,yang berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkan ketegangan gerak. 2.aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras 3.kualitas berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar