Pada zaman dahulu tari Topeng ini juga digunakan sebagai salah satu media untuk meyebarkan agama Islam di wilayah Cirebon oleh Sunan Jati dan Sunan Kalijaga. Tari Topeng ini disebut – sebut sebagai salah satu simbol hidup manusia. Tari topeng Cirebon adalah salah satu tarian di tatar Parahyangan. Tari Topeng Cirebon berasal dari daerah Cirebon yang termasuk Indramayu, Jatibarang, Losari, dan Brebes. Penarinya menggunakan topeng di saat membawakan tari ini. Tari topeng ini sendiri banyak sekali ragamnya, dan mengalami perkembangan dalam hal gerakan, maupun cerita yang ingin disampaikan. Terkadang tari topeng dimainkan oleh satu penari tarian solo, atau bisa juga dimainkan oleh beberapa orang.
Menurut pendapat salah seorang seniman dari ujung gebang-Susukan-Cirebon, Marsita, kata topeng berasal dari kata” Taweng” yang berarti tertutup atau menutupi. Sedangkan menurut pendapat umum, istilah kata topeng mengandung pengertian sebagai penutup muka / kedok. Tari Topeg Cirebonan ternyata mengandung simbol-simbol yang melambangkan berbagai aspek kehidupan seperti nilai kepemimpinan, kebijaksanaan, cinta bahkan angkara murka serta menggambarkan perjalanan hidup manusia sejak dilahirkan hingga menginjak dewasa. Dalam hubungan ini maka seni Tari Topeng ini dapat digunakan sebagai media komunikasi yang sangat positif sekali. Berdasarkan asal katanya tersebut, maka tari topeng pada dasarnya merupakan seni tari tradisional masyarakat Cirebon yang secara spesifik menonjolkan penggunaan penutup muka berupa topeng atau kedok oleh para penari pada waktu pementasannya.. Pada saat pementasan, biasanya ada 5 topeng yang sering diperankan oleh para penari. Pada setiap topeng yang dikenakkan memiliki karakter yang berbeda-beda dan gambaran yang berbeda-beda juga. Bentuk dan warna topeng tersebut juga sangat berbeda. Ada 5 jenis topeng dalam tarian ini antara lain :
1. Topeng Panji
Menggambarkan tentang seseorang yang baru lahir ke dunia dalam keadaan suci. Gerakan pada tarian jenis ini sangat lembut dan halus. Tarian jenis ini adalah gabungan antara hakiki diam dan hakiki gerak. Gerakan tari pada topeng ini sangat hemat, sederhana dan tenang meskipun diiringi dengan suara musik yang penuh dengan dinamika. Makna dari gerakan topeng Panji ini menunjukkan manusia yang suci dan tidak mudah tersentuh oleh hiruk pikuk duniawi yang mengarah kepada hal negatif.
2. Topeng Samba
Untuk jenis Topeng Samba, kehidupan manusia Cirebon digambarkan memasuki fase biologis anak-anak. Ini terlihat dari tarian pada Topeng Samba yang menunjukkan tanda-tanda keceriaan dan selalu hidup bahagia. Tarian yang centil, lucu, genit dan kekanak-kanakan menunjukkan kesegaran ekspresi topeng Samba. Dalam tarian ini menggambarkan seseorang sedang memasuki fase kanak-kanak. Tarian ini dipentaskan dengan gerakan yang lincah dan lucu. Saat mementaskan tarian topeng jenis samba ini. Penari menari layaknya seperti lawaknya anak-anaknya.
3. Topeng Rumyang
Topeng Cirebon yang berwarna Merah Jambu ini merupakan simbol manusia Cirebon memasuki fase remaja. Kemanisan warna merah jambu sebagai simbol keremajaan manusia Cirebon.
Dari gerakan tari, topeng Rumyang ini mulai menunjukkan ketegasan dan terstruktur dengan baik. Pada setiap bentuk topeng memiliki pesan moral yang berbeda-beda. Untuk topeng rumyang menggambarkan tentang seseorang yang sedang tubuh beranjak remaja dari anak-anak. Gerakan pada jenis ini mengandung pesan bahwa setiap manusia yang beranjak dewaasa, hendaknya perbanyak untuk berbuat baik.
4. Topeng Tumenggung
Tumenggung merupakan satu-satunya topeng yang menggunakan topi. Topeng Tumenggung ini menggambarkan manusia Cirebon sudah memasuki fase dewasa dan mapan. "Irama gerak sudah seperti orang yang tenang, mantap dan dewasa. Pada struktur gerak, Topeng Tumenggung ini seperti bagian dari tayub dan sangat beda dengan topeng yang lain. Pementasan ini menggambarkan tentang seseorang yang memiliki sifat tegas dan berbudi pekerti luhur. Seseorang yang beranjak dari masa remaja menjadi orang yang tegas dan penuh karakteristik. Selain itu pada tarian jenis ini juga menggambarkan seseorang dengan loyalitas yang tinggi.
5. Topeng Kelana
Pada pementasan topeng jenis ini, menggambarkan tentang seseorang yang memiliki sifat angkara murka, temperamental kerakusan manusia. "Ada yang menyebut simbol angkara murka ada juga yang berbeda. Makanya, topeng ini menjadi pusat perhatian seniman, budayawan dan pengamat topeng. Saat mementaskan tarian jenis ini penari memerankan tokoh yang jahat. Dalam pementasan tarian ini mengandung pesan yaitu manusia harus selalu berusaha agar mendapatkan kebahagiaan dan hidup di jalan yang benar.
Bentuk topeng berwarna serba merah dengan kumis tebal dan tatapan mata tajam serta gagah. Pada gerakannya, topeng Kelana ini lebih kepada mengaktualisasi diri dan ekspresif. Namun, gerakan pada topeng Kelana sejatinya menggambarkan sebagai manusia yang mampu mengendalikan nafsu amarah
Kelima karakter tari topeng Cirebon bila dikaitkan dengan pendekatan ajaran agama Islam dapat dijelaskan sebagai berikut :
Topeng Panji merupakan akronim dari kata Mapan ning kang Siji, artinya tetap kepada satu yang Esa atau dengan kata lain Tiada Tuhan selain Allah SWT.
Topeng Samba Berasal dari kata Sambang atau Saban yang artinya setiap. Maknanya bahwa setiap waktu kita diwajibkan mengerjakan segala Perintah-nya
Topeng Rumyang. Berasal dari kata Arum / Harum dan Yang / Hyang ( Tuhan ). Maknanya bahwa kita senantiasa mengharumkan nama Tuhan yaitu dengan Do’a dan dzikir
Topeng Temenggung. Memberikan kebaikan kapada sesama manusia, saling menghormati dan senantiasa mengembangkan silih Asah, Silih Asihdan Silih Asuh
Topeng Klana. Kelana artinya Kembara atau Mencari. Bahwa dalam hidup ini kita wajib berikhtiar.
Salah satu jenis lainnya dari tari topeng ini adalah tari topeng kelana kencana wungu merupakan rangkaian tari topeng gaya Parahyangan yang menceritakan ratu Kencana wungu yang dikejar-kejar oleh prabu Minakjingga yang tergila-tergila padanya. Pada dasarnya masing-masing topeng yang mewakili masing-masing karakter menggambarkan perwatakan manusia. Kencana Wungu, dengan topeng warna biru, mewakili karakter yang lincah namun anggun. Minakjingga (disebut juga kelana), dengan topeng warna merah mewakili karakter yang berangasan, tempramental dan tidak sabaran. Tari ini karya Nugraha Soeradiredja. Namun, di dalam pementasan dari tarian ini ternyata ada pesan yang terkandung di dalamnya. Dimana pesan ini mengajarkan manusia untuk selalu berusaha hidup di jalan yang benar.
Sumber dari link artikel diatas :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar